03/10/13

Kalimat Bahasa Indonesia


Contoh Menggunakan Bahasa Indonesia Secara baik dan benar

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar” dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan “bahasa Indonesia yang baik dan benar” mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang diucapkan bahasa yang baku.

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.

Misalkan dalam pertanyaan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang baku Contoh :
Apakah kamu ingin menyapu rumah bagian belakang ?
Apa yang kamu lakukan tadi?
Misalkan ketika dalam dialog antara seorang Guru dengan seorang siswa
Pak guru : Rino apakah kamu sudah mengerjakan PR?
Rino : sudah saya kerjakan pak.
Pak guru : baiklah kalau begitu, segera dikumpulkan.
Rino : Terima kasih Pak

Kata yang digunakan sesuai lingkungan sosial

Contoh lain dari pada Undang-undang dasar antara lain :

Undang-undang dasar 1945 pembukaan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perkeadilan.

Dari beberapa kalimat dalam undang-undang tersebut menunjukkan bahasa yang sangat baku, dan merupakan pemakaian bahasa secara baik dan benar.

Contoh lain dalam tawar-menawar di pasar, misalnya, pemakaian ragam baku akan menimbulkan kegelian, keheranan, atau kecurigaan. Akan sangat ganjil bila dalam tawar -menawar dengan tukang sayur atau tukang becak kita memakai bahasa baku seperti ini.

(1) Berapakah Ibu mau menjual tauge ini?

(2) Apakah Bang Becak bersedia mengantar saya ke Pasar Tanah Abang dan berapa ongkosnya?

Contoh di atas adalah contoh bahasa Indonesia yang baku dan benar, tetapi tidak baik dan tidak efektif karena tidak cocok dengan situasi pemakaian kalimat-kalimat itu. Untuk situasi seperti di atas, kalimat (3) dan (4) berikut akan lebih tepat.

(3) Berapa nih, Bu, tauge nya?

(4) Ke Pasar Tanah Abang, Bang. Berapa?

Misalkan perbedaan dari bahasa indonesia yang benar dengan bahasa gaul
Bahasa Indonesia Bahasa Gaul (informal)

Aku, Saya Gue
Kamu Elo
Di masa depan kapan-kapan
Apakah benar? Emangnya bener?
Tidak Gak
Tidak Peduli Emang gue pikirin!


Dari contoh diatas perbedaan antara bahasa yang baku dan non baku dapat terlihat dari pengucapan dan dari tata cara penulisannya. Bahasa indonesia baik dan benar merupakan bahasa yang mudah dipahami, bentuk bahasa baku yang sah agar secara luas masyarakat indonesia berkomunikasi menggunakan bahasa nasional. Contoh pada

“Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”, demikianlah bunyi alenia ketiga sumpah pemuda yang telah dirumuskan oleh para pemuda yang kemudian menjadi pendiri bangsa dan negara Indonesia. Bunyi alenia ketiga dalam ikrar sumpah pemuda itu jelas bahwa yang menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia. Kita sebagai bagian bangsa Indonesia sudah selayaknya menjunjung tinggi bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Paragraph dibawah ini cuplikan gaya bahasa yang dipakai sesuai dengan EYD dan menggunakan bahasa baku atau bahasa ilmiah bukan kata popular dan bersifa objektif, dengan penyusunan kalimat yang cermat.

Dalam paradigma profesionalisme sekarang ini, ada tidaknya nilai informative dalam jaring komunikasi ternyata berbanding lurus dengan cakap tidaknya kita menulis. Pasalnya, selain harus bisa menerima, kita juga harus mampu memberi. Inilah efek jurnalisme yang kini sudah menyesaki hidup kita. Oleh karena itu, kita pun dituntut dalam hal tulis-menulis demi penyebaran informasi. Namun persoalannya, apakah kita peduli terhadap laras tulis bahasa kita. Sementara itu, yakinilah, tabiat dan tutur kata seseorang menunjukkan asal-usulnya, atau dalam penegasan lain, bahasa yang kacau mencerminkan kekacauan pola pikir pemakainya. Buku ini memperkenalkan langkah-langkah pragmatic yang Anda perlukan agar tulisan Anda bisa tampil wajar, segar, dan enak dibaca


Jenis Kalimat Dalam Bahasa Indonesia



Berikut ini adalah rangkuman materi jenis jenis kalimat dalam bahasa indonesia. Mari kita belajar bersama dalam mengerti jenis-jenis kalimat didalam bahasa indonesia yang baik dan benar. Admin juga baru belajar bahasa indonesia, yang lebih mengerti mohon komentarnya ya hehe.. apa lagi kalau belajar Gaya Bahasa dan Majas, oh tentunya admin tidak bisa hehe.. harus banyak membaca kamus besar bahasa indonesia.

Kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari 2 kata atau lebih yang mengandung pikiran yang lengkap punya pola intonasi akhir.
Pola Kalimat

1. Kata benda – Kata kerja ( Verbal )

contoh : ” Adik menangis, anjing dipukul “

2. Kata benda – Kata sifat

contoh :”gunung tinggi, anak malas”

3. Kata benda – Kata benda

contoh : “Bapak pengarang, paman guru “

4. Kata benda – Adverbial

contoh :”Ibu kepasar, Ayah dari kantor “


Kalimat Efektif

kalimat efektif berisikan gagasan pembicara atau penulis secara singkat, jelas dan tepat.

Jelas : mudah dipahami oleh pendengar/lawan bicara

Singkat : hemat dalam pemakaian kata

Tepat : sesuai kaidah bahasa yang berlaku

Contohnya : ” Saya menulis surat kepada Dina “

Jenis-Jenis Kalimat

1. Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas 2 unsur inti pembentuk kalimat ( SP )(SPOK).

Contoh : Ayah Merokok

S P

Adik Minum Susu

S P O

Ibu Menyimpan Uang di Laci

S P O K

2. Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat-kalimat yang mengandung 2 pola kalimat atau lebih.

Contoh : ” Susi menulis surat dan membaca koran “
Majemuk Setara
Majemuk Bertingkat

Kalimat Majemuk Setara : ” Sisca anak baik dan pintar “

” bapak minum teh atau makan nasi “

Setara perlawanan : ” Dia sangat rajin tetapi adiknya malas “

Kalimat Majemuk Bertingkat : adalah kalimat yang terdiri dari perluasan kalimat tunggal sehingga membuat kalimat baru.

Contoh : ” Mereka sudah mengetahui hal itu, bahwa saya yang mengambilnya “

yang bergaris bawah adalah anak kalimat.

3. Kalimat Mayor dan Minor
Kalimat Mayor

kalimat mayor mengandung 2 inti

contoh : ” amir mengambil buku itu “

” kiki pergi ke bandung “
Kalimat Minor

kalimat minor mengandung 1 unsur inti atau unsur pusat.

contoh : ” Diam !” , ” sudah siap !” , ” Pergi !”, ” yang baru !”

Syarat kalimat efektif

1. Harus ada kesatuan ide

Harus koherensi ( kepaduannya ) atau nyambung dengan ide dan kata-kata.

Contoh tidak koheren : ” Kepada pengendara mobil harus mempunyai surat ijin mengemudi “

Yang benar adalah : ” Untuk para pengemudi mobil khususnya diwajibkan mempunyai surat ijin mengemudi “

2. Keparalelan ( sejajar )

Aturan yang sejajar dan tepat .

Contoh : ” Anak saya sedang menyusun buku, melipat kertas, dan meletakkan barangnya “

Tidak boleh memakai : me – di atau di – me.

3. Ketepatan ( Diksi )

-Sampai ( tepat/waktu/tujuan )

contoh : ” Saya telah sampai di Jakarta “

-Sehingga ( akibat )

contoh :”Jalan raya bogor mengalami kemacetan, sehingga polisi lalu lintas sibuk menangani arus lalu lintas. Akibatnya jalur arus jalan raya puncak macet total.”

4. Kehematan

Tidak boros tentunya.

Contoh yang benar : ” supaya anda tidak mengantuk sebaiknya makan “

Contoh salah : ” agar supaya anda tidak mengantuk sebaiknya makan “

Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Contoh kalimat Aktif : ” Pertemuan itu membahas tentang sea games “

Contoh kalimat Pasif : ” Febri ditendang “

” didalam pertemuan itu membahas sea games “

5. Kelogisan

Logis ialah masuk akal.

contoh tidak masuk akal : ” kambing itu suka hujan-hujanan “

Frasa

Frasa adalah satuan gramatik yang terdiri dari 2 kata atau lebih.

Misalnya : aku datang, kemarin pagi, yang sedang menulis.
Macam-Macam Frasa

1. Endosentrik

2. Eksosentrik

3. Frasa nominal, Verbal, Bilangan, Keterangan.

4. Ambigu

Contoh :

1. Kakek nenek

2. Siswa kelas 1 A sedang bergotong-royong

3. – Nominal : baju baru, Rumah sakit

- Verbal : akan berlayar,

- Bilangan : dua butir telur, sepuluh keping

- Keterangan : tadi pagi, besok sore

4. Bisa ( racun , dapat )

contohnya : ” ular itu berbisa , andi dapat mengerjakan soal “

Klausa

Klausa adalah satuan gramatika yang terdiri dari S.P.O.K

Terimakasih kepada Dosen Bahasa Indonesiaku Ibu Lestari Pamungkas.

dan Dedikasi kepada penjunjung novtani’s blog.



Sumber : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar